Penanggulangan Masyarakat Buta Aksara Melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) (Studi Kasus di Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara” untuk mengetahui peranan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam menanggulangi buta aksara di Kecamatan Sawang, metode yang digunakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam upaya penanggulangan buta aksara di Kecamatan Sawang, bentuk kegiatan yang dilakukan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam menanggulangi buta aksara di Kecamatan Sawang serta kendala yang dihadapi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam upaya menanggulangi buta aksara di Kecamatan Sawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian ini adalah jenis deskriptif. Data penelitian ini berasal dari observasi, wawancara serta menggunakan sumber non-manusia/dokumentasi. Penentuan informan diambil dengan menggunakan teknik bola salju (Snowball Sampling). Selanjutnya data dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan PKBM dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Sawang adalah mempercepat peningkatan tingkat melek huruf dan memfasilitasi masyarakat untuk mempelajari Keterampilan CALISTUNG (Membaca,Menulis, Berhitung). Dampak yang dirasakan masyarakat dengan adanya peranan PKBM dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Sawang adalah terciptanya kemandirian secara ekonomi sebagai salah satu ciri keberdayaan, terberdayakannya kaum perempuan dan terangkatnya martabat perempuan dalam status sosial. Tingkat keberhasilan yang dilakukan PKBM dalam pengentasan buta aksara di Kecamatan Sawang adalah secara perorangan maupun kelompok memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta aspirasi dalam termanfaatkan sumber daya lokal secara optimal dan produktif sehingga perolehan pendapatan bertambah dan kebutuhan hidup diri dan keluarganya terpenuhi. Mekanisme yang di jalankan PKBM dalam pemberantasan buta aksara di Kecamatan Sawang dilakukan dengan cara mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran, penguatan kapasitas pamong, pengembangan kurikulum yang kompetetif, pemanfaatan waktu dan tempat pembelajaran, melakukan evaluasi.
0 komentar:
Posting Komentar