Kamis, 19 September 2013

PROFIL KABUPATEN BENER MERIAH

Kedatangan kaum kolonial Belanda sekitar tahun 1904, tidak terlepas dari potensi perkebunan tanah Gayo yang sangat cocok untuk budidaya Kopi arabika, tembakau dan damar. Pada masa ini wilayah Takengon dan Bener Meriah dijadikan Onder Afdeeling Nordkus Atjeh dengan Sigli sebagai ibukotanya. Dalam masa kolonial belanda tersebut didirikan sebuah perusahaan pengolahan kopi dan damar. Sejak saat itu pula daerah ini mulai berkembang sebuah pusat pemasaran hasil bumi dataran tinggi Gayo, khususnya kopi dan sayuran. Kabupaten Bener Meriah yang kini berusia tujuh tahun lebih merupakan Kabupaten baru yang dimekaran dari Kabupaten Induk yaitu Kabupaten Aceh Tengah yang ditetapkan dengan undang–undang Nomor 41 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bener Meriah di Provinsi Aceh. Sebelum pemekaran Bener Meriah, Aceh Tengah yang berdiri tanggal 14 April 1948 berdasarkan Undang-undang No. 10 tahun 1948 dan dikukuhkan kembali sebagai sebuah kabupaten pada tanggal 14 November 1956 melalui Undang-undang No 7 tahun 1956. Wilayahnya meliputi tiga bagian yaitu Takengon, Gayo Lues, dan Tanah Alas. Sulitnya transportasi dan didukung aspirasi masyrakat, akhirnya pada tahun 1974 Kabupaten Aceh Tengah dimekarkan menjadi kabupaten Aceh Tengah dan Aceh Tenggara melalui Undang-undang No 4 tahun 1974. Kemudian, pada 7 Januari 2004, Kabupaten Aceh Tengah dimekarkan menjadi Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah dengan Undang-undang No 41 tahun 2003 yang beribukotakan Simpang Tiga Redelong. Batas Wilayah dan Kecamatan di Kabupaten Bener Meriah Batas wilayah Kabupaten Bener Meriah yaitu : 1. Sebelah utara dibatasi : Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireuen. 2. Sebelah selatan dibatasi : Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Aceh Tengah. 3. Sebelah barat dibatasi : Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Nagan Raya. 4. Sebelah timur dibatasi : Kabupaten Aceh Timur. Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bener Meriah terdiri dari 7 kecamatan, antara lain : 1. Kecamatan Bukit 2. Kecamatan Bandar 3. Kecamatan Wih Pesam 5. Kecamatan Pintu Rime Gayo 6. Kecamatan Permata 7. Kecamatan Timang Gajah 3.4 Kondisi Giografis Dataran Tinggi Gayo. Daerah Dataran Tinggi Gayo atau orang mancanegara menyebutnya dengan sebutan “Miniatur Eropa Pedalaman”, dengan latar hutan pinusnya. Secara giografis daerah ini terletak (Daerah Tingkat II Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah) diantara 4033 Lintang Utara dan 960 45-960 55 Bujur Timur 577.948 ha atau 10,4% luas dari wilayah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dan dengan ketinggian 900-2600 diatas permukaan laut, curah hujan rata-rata terendah adalah 1.089 mm dan tertinggi mencapai 2.409 mm. Dalam pembagian zoning, daerah Dataran Tinggi Tanah Gayo yang luasnya 10,4 % dari luas propinsi NAD tersebut digolongkan sebagai zona pertanian. Hal ini sesuai dengan kondisi daerah yang berada di dataran tinggi Bukit Barisan, yaitu diantara 100-2.600 m di atas permukaan laut dan aktivitas masyarakatnya bergerak dibidang pertanian. Daerah yang mayoritasnya beretnis Gayo ini rona wilayahnya berbukit-bukit dan sedikit lembah. Kondisi ini dapat dilihat dari persentse kelas kemiringan tanah di daerah ini. Tingkat kemiringan 0-2 % sekitar 1,81 %, 2-15 % sekitar 18,55 %, 15-40 % sekitar 54,14 % dan di atas 40 % sekitar 25,50 %. Di samping didominasi gunung dan bukit wilayah yang dikenal berhawa dingin tersebut masih diliputi hutan tropis (campuran). Eksistensi hutan masih cukup luas dan didukung oleh suhu udara rata-rata 200 C serta hujan rata-rata 1.082-2.400 mm/tahun. Kabupaten Bener Meriah terbentang antara 40 34’50” dan 40 54’50” garis Lintang Utara dan Meridian 960 40’75” serta 970 17’ Bujur Timur, dengan letak ketinggian 100-2500 meter di atas permukaan laut. Luas Kabupaten Bener Meriah mencapai 1.454,09 km2 dengan komposisi penggunaan lahan sebagai berikut : 1. Sawah : 3.410,00 Ha (14,60 %) 2. Pekarangan/Bangunan : 3.172,80 Ha (2,18 %)Abdi 3. Tegalan/Kebun/Ladang : 50.384,00 Ha (34,65 %) 4. Hutan Lindung : 21.604,78 Ha (14,86 %) 5. Hutan Produksi : 36.447,00 Ha (25,07 %) 6. Lain-lain : 12.567,22 Ha (8,64 %) Dari 7 Kecamatan yang ada, Kecamatan Syiah Utama merupakan kecamatan terluas dengan luas wilayah 560,00 KM2, sedangkan Kecamatan Wih Pesam memiliki wilayah terkecil dengan luas wilayah 48,08 Km2.

0 komentar:

Posting Komentar